^ Mungkin Kita Pernah Mengalaminya...^

Semua orang itu pada dasarnya sama...
mereka pernah merasa sedih…..

khawatir…

merasa kecewa…

merasa terluka…

merasa tersakiti

sama-sama pernah mengalami peristiwa yang memalukan..

mengalami kesendirian..

mengalami perasaan bersalah yang kuat..

mengalami perasaan tidak ada yang bisa mengerti dirinya…

mengalami rasa takut yang menyebabkan ujung jari menggigil…

mengalami rasa khawatir atas penilaian orang lain pada dirinya

mengalami hari-hari dimana ia lebih memilih untuk tinggal sendirian meringkuk di kamar…

mengalami hari-hari dimana air mata mengalir dengan deras….
Saat-saat yang pasti terjadi dalam salah satu sisi kehidupan makhluk yang bernama manusia
Lalu mengapa??

*** AKU BUKAN CINDERELA ***

ehmm...


Dongeng cinderela siapa yang tak kenal, kisah upik abu yang tersia-sia mendadak menjadi permaisuri sang pangeran penerus tahta kerajaan di dampingi sang peri baik hati yang mengubahnya menjadi cantik dengan sahabat-sahabat lucunya.


Banyak gadis yang memimpikan kisah cinta yang serupa, tidak demikian denganku. Berharap berdampingan dengan "pangeran", berwajah tampan, mapan, yah pokoknya kayak di dongeng - dongeng itulah. Siapa yang menolak menjadi putri atau permaisuri di sebuah kerajaan.




Tapi aku justru tak pernah menginginkannya, bahkan untuk sekedar memimpikannya'pun aku sungguh tidak berani. Cukuplah seorang lelaki biasa dengan wajah biasa dengan kekayaan seadanya namun mampu mengimami dan membimbingku menuju syurga-NYA..
Aku bukanlah perempuan istimewa dengan kemuliaan seperli Khadijah, tak secantik Aisyah, kepintaranku'pun tak bisa di sebandingkan dengan Fatimah radhiyallahu'anha maupun Asma` binti Yazid maka aku'pun tak menginginkan lelaki sempurna, karena justru dalam ketidak sempurnaannya lah yg melengkapi kekuranganku.


Aku hanya berharap dia adalah yang terbaik bagiku berdasarkan pilihan-NYA yang telah melalui proses eliminasi-NYA meski hatiku kadang belum sanggup menerimanya, "Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu, ALLAH mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui,” (Qs. Al-Baqarah : 216).


Hingga saat ini aku masih sangat mempercayai bahwa ”Wanita-wanita yang keji adalah untuk laki-laki yang keji dan laki-laki yang keji adalah untuk wanita-wanita yang keji (pula), dan wanita-wanita yang baik adalah untuk laki-laki yang baik dan laki-laki yang baik adalah untuk wanita-wanita yang baik (pula)." (An- Nur: 26). maka aku hanya belajar menjadi lebih baik lagi, hingga aku layak untuk berdampingan dengan lelaki yang baik pula. semoga....


"aku bukan Cinderela dan aku'pun tak berharap menjadi Cinderela karena bagiku siapapun yang berdampingan dengan ku nanti, dia bukan hanya pangeran tapi raja di hati dan hidupku...." 


suara hati seorang Ukhti..("Kunang kunang mungil") .. *senyum*


copast dari note teman...


like this so much...

# Tanda Tanda Hasil Istikhoroh...^^

Bismillah …
Pertanyaan diajukan seorang ikhwan di saudi arabia kepada Lajnah Daimah Lil Buhuts al-Ilmiyyah wal Ifta’ no 8867


Pertanyaan: Sehubungan dengan shalat istikhoroh, untuk suatu pekerjaan atau kebutuhan atau suatu hal, apakah disyaratkan menghafal do’a yang ada contohnya dari Nabi Muhammad shalallahu ‘alayhi wasallam (doa istikhoroh) ataukah mungkin boleh membaca tulisan dan dibaca sesudah menunaikan shalat. bagaimana (tanda tanda) yang bisa saya ketahui atau rasakan bahwa Allah mununjukkan saya untuk melakukan perbuatan itu atau meninggalkannya? Wahai Syaikhuna yang mulia, saya berhaarp mendapatkan penjelasannya

~ Untaian Nasehat Ibnu Taimiyyah, "Carilah Ridho Allah, Bukan Ridho Makhluk"



Syaikhul Islam berkata, "Merupakan perkara yang wajib untuk diketahui bahwasanya –menurut akal sehat dan menurut agama- tidak diperbolehkan mencari keridoan para makhluq, karena dua hal:
Pertama : Hal ini adalah suatu perkara yang tidak mungkin untuk bisa dicapai sebagaimana perkataan Imam Asy-Syafi'i, رِضَا النَّاسِ غَايَةٌ لاَ تُدْرَكُ "Ridho manusia merupakan tujuan yang tidak bisa tercapai" maka hendaknya engkau mencari perkara yang baik bagimu, lazimilah perkara tersebut, dan tinggalkan yang selainnya dan janganlah engkau bersusah-susah untuk memperolehnya.
Kedua : Sesungguhnya kita diperintahkan untuk senantiasa mencari keridhoan Allah dan Rasul-Nya sebagaimana firman Allah :
[وَاللَّهُ وَرَسُولُهُ أَحَقُّ أَنْ يُرْضُوهُ} [التوبة: 62}


Allah dan Rasul-Nya yang lebih berhak untuk mereka cari keridhoan-Nya (QS 9:61)
Maka wajib bagi kita untuk takut kepada Allah, dan hendaknya kita tidak takut kepada siapapun kecuali hanya kepada Allah sebagaimana firman-Nya
[فَلَا تَخَافُوهُمْ وَخَافُونِ إِنْ كُنْتُمْ مُؤْمِنِينَ} [آل عمران: 175}
Maka janganlah kalian takut kepada mereka tapi takutlah kalian kepadaKu (QS 3:175)

^ Koreksilah Diri Kita Terlebih Dahulu ^

Jika anda sholat berjam'ah lantas tidak bisa khusyu'
maka jangan salahkan imam, dengan alasan suara sang imam buruk...,



Jika anda berkaca lantas tanpak wajah anda yang kurang rupawan
maka jangan salahkan cermin...


jika anda memiliki rambut yang kurang berkilau
maka jangan salahkan sampo yang anda pakai...


jika anda belajar lantas kurang paham apa yang disampaikan guru
maka janganlah salahkan sang guru....


jika ... , jika....

Belajarlah menyalahkan dan mengoreksi diri sendiri terlebih dahulu sebelum menyalahkan orang lain.
Para salaf menasehati agar kita tatkala melihat orang lain berusahalah untuk melihat kebaikan-kebaikan mereka,
adapun tatkala melihat diri kita sendiri maka hendaklah kita berusaha melihat kekurangan-kekurangan kita agar kita tidak tertimpa penyakit ujub, dan mengakui serta menghargai kelebihan orang lain, serta berusaha mencari udzur untuk kesalahan orang lain.


http://www.firanda.com/

**IBU SUNGGUH MULIA PERAN MU...

Bismillah... 
Agama Islam sangat memuliakan dan mengagungkan kedudukan kaum perempuan, dengan menyamakan mereka dengan kaum laki-laki dalam mayoritas hukum-hukum syariat, dalam kewajiban bertauhid kepada Allah, menyempurnakan keimanan, dalam pahala dan siksaan, serta keumuman anjuran dan larangan dalam Islam.
Allah Ta’ala berfirman,

{وَمَنْ يَعْمَلْ مِنَ الصَّالِحَاتِ مِنْ ذَكَرٍ أَوْ أُنْثَى وَهُوَ مُؤْمِنٌ فَأُولَئِكَ يَدْخُلُونَ الْجَنَّةَ وَلا يُظْلَمُونَ نَقِيرًا}

“Barangsiapa yang mengerjakan amal-amal saleh, baik laki-laki maupun perempuan sedang dia orang yang beriman, maka mereka itu akan masuk ke dalam surga dan mereka tidak dianiaya walau sedikitpun” (QS an-Nisaa’:124).

Dalam ayat lain Allah Ta’ala berfirman,

{مَنْ عَمِلَ صَالِحاً مِنْ ذَكَرٍ أَوْ أُنْثَى وَهُوَ مُؤْمِنٌ فَلَنُحْيِيَنَّهُ حَيَاةً طَيِّبَةً وَلَنَجْزِيَنَّهُمْ أَجْرَهُمْ بِأَحْسَنِ مَا كَانُوا يَعْمَلُونَ}

“Barangsiapa yang mengerjakan amal saleh, baik laki-laki maupun perempuan dalam keadaan beriman, maka sesungguhnya akan Kami berikan kepadanya kehidupan yang baik (di dunia), dan sesungguhnya akan Kami berikan balasan kepada mereka (di akhirat) dengan pahala yang lebih baik dari apa yang telah mereka kerjakan” (QS an-Nahl:97)

~ Rabb... Aku Ingin Kembali.. T_T

Waktu
Berjalan begitu cepatnya
Laksana kereta yang meluncur tanpa kendali
Terus berjalan tanpa penghalang menghadang
Waktu
Detak detik jam terus memburu
Berlari meninggalkan diri ini
Yang sendiri
Menatap langit malam ini
Merenungi episode perjalanan hidup yang mengalir bak air sungai
Yang kan bermuara di suatu dermaga
Yang kuharap surga terindahlah tempatnya




Robbi
Hari-hariku hilang
Entah kemana mereka pergi
Bahkan aku tak sadar
Karena hari ini, detik ini aku sampai di sini
Di sebuah perjalanan menuju tempat berteduh yang hakiki

Wahai saudariku....aku tahu empat perkara :

1. Aku tahu bahwa rizki ku tidak akan dimakan orang lain, maka tentramlah jiwaku

2. Aku tahu bahwa amalku tidak akan dikerjakan orang lain, maka aku pun disibukkan untuk beramal

3. Aku tahu kematian akan datang dengan tiba-tiba, maka segera aku menyiapkannya

4. aku tahu bahwa diriku tidak akan lepas dari penglihatan Alloh Ta'ala, maka aku pun akan merasa malu kepada Nya...

subhanallah...kata2 Ibnul Jauzi rahimahullah yang sangat indah...dan menyentuh...

^ Bait-Bait Syair Indah dari Kakak'q...^

Malam-malamku kini terasa panjang oleh derai air mata

Kutahankan hatiku pada derita yang kian mendera

 
Laksana busur panah, kau tancapkan langsung ke ulu hatiku

Dengannya kau buat ia berguguran satu persatu


...Karena bayangmu terlanjur menguasai jiwa raga


Kuisi malamku dengan menghitung bintang

Rasa rindu serta Teramamnya rembulan menghimpit rongga dada

siang-siangku pergi dengan memikirkanmu…

Hatiku beku sebab air mata



Bisikan syaitan telah memaksaku memperturutkan nafsu

Bayangmu terlalu lama singgah di mataku

Dalam siang…

Dalam malam…


 
Lalu lalang manusia berkata, ‘cinta bermata keindahan’

Namun mengapa perih terasa menyayat

Cinta nyata telah membuat hatiku terpotong-potong


Pelajarilah Ilmu,

karena mempelajarinya karena Allah adalah khasyah,
Menuntutnya adalah ibadah,
Mempelajarinya adalah tasbih,
Mencarinya adalah jihad,
Mengajarkannya kepada orang yang tidak mengetahui adalah shadaqah,
Menyerahkan kepada ahlinya adalah taqarrub.
Ilmu adalah teman dekat dalam kesendirian dan sahabat dalam kesunyian.







- Muadz bin Jabal radhiyallahu'anhu-

^Mencintai dalam hening...^ (hmm...copas dr note temen...)

Duhai gadis, maukah ku beritahukan padamu bagaimana mencintai dengan indah?
Ingin kah ku bisikkan bagaimana mencintai dengan syahdu.. Maka dengarlah..

Gadis, Saat ku jatuh cinta. Tak akan ku berucap.. Tak akan ku berkata.. Namun ku hanya akan diam..

Saat ku mencintai, takkan pernah ku menyatakan. Tak akan ku menggoreskan.. Yang ku lakukan hanyalah diam..

~Sifat Para Malaikat yang Mengagumkan~

Sayap Para Malaikat
Allah menciptakan para malaikat dan menjadikan mereka bersayap. Sayap para Malaikat berbeda-beda dari sisi jumlah dan besarnya.
Segala puji bagi Allah pencipta langit dan bumi, Yang menjadikan malaikat sebagai utusan-utusan yang mempunyai sayap, masing-masing dua, tiga dan empat. Allah menambahkan pada ciptaan-Nya apa yang dikehendaki-Nya. Sesungguhnya Allah maha kuasa atas segala sesuatu.”(QS Fathir: 1)
Yang dimaksud Allah menambahi dalam penciptaan apa yang Dia kehendaki sebagaimana dalam ayat di atas adalah menambah jumlah malaikat dan menambah jumlah sayap malaikat, sebagaimana yang Dia inginkan.
Dari Ibnu Mas’ud radhiyallahu ‘anhu beliau mengatakan bahwasanya Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam melihat malaikat Jibril memiliki 600 sayap.” (HR Muslim) Dalam riwayat Ahmad dinyatakan bahwa satu sayap malaikat Jibril itu sudah bisa menutupi ufuk.
Para malaikat tidaklah makan tidak pula minum. Tidak menikah, dan tidak pula berketurunan.
Lalu dihidangkannya kepada mereka. Ibrahim lalu berkata, “Silahkan anda makan.” (QS Adz-Dzariat: 27)

@ KHUSYU' @

Syaikh As Sa’diy rahimahullahu menerangkan makna ‘khusyu’ di dalam sholat’, yaitu seseorang menghadirkan hati di hadapan Allah, merasakan dekatnya (ilmu dan pengawasan) Allah, yang dengan semua itu hati bisa merasa tenang, jiwa merasa damai. Hal ini akan terpancar dalam gerakan tubuh yang tenang, tidak lalai dalam sholat, menghayati setiap bacaan yang dibaca dalam sholatnya, dari awal takbir hingga akhir sholat. Semua ini dalam rangka tunduk dan taat kepada Allah. (Taisir Karimirrahman, Maktabah Ar Rusyd, hal. 547)


Sesungguhnya khusyu’ karena iman adalah menundukkan hati di hadapan Allah ta’ala dengan segala bentuk pengagungan dan pemuliaan. Hati seakan-akan luluh di hadapan Allah karena cinta dan takut kepada Allah, mengakui berbagai nikmat Allah yang melekat pada dirinya. Inilah ketundukan hati yang hakiki, yang terletak di relung hati seorang hamba, yang akan diikuti oleh anggota badan lainnya.
Adapun khusyu’-nya orang-orang munafik adalah menampakkan dengan anggota badan di hadapan pandangan para manusia, dengan berbuat seolah-olah badannya nampak khusyu’, akan tetapi hakikatnya hatinya sama sekali tidaklah merasa khusyu’.” -Sekian perkataan Ibnul Qayyim rahimahullahu- (Lihat Ar Ruh, Ibnul Qayyim, Maktabah Asy Syamilah)


Pendidikan Anak Tanggung Jawab Siapa?

Oleh : Abu Ibrahim Abdullah Bin Mudakir Al Jakarty

Ibu adalah tempat pendidikan pertama bagi anak-anak dan rumah adalah sebuah batu bata yang dengannya batu bata serupa terbentuk menjadi bangunan masyarakat. Di dalam rumah yang terbangun di atas pondasi menjaga ketentuan-ketentuan Allah, yang tegak dengan pilar-pilar kecintaan, kasih sayang, sikap itsar (mengutamakan orang lain) dan saling membantu dalam kebajikan dan taqwa, di dalam rumah seperti inilah akan lahir generasi pilihan ummat, anak sholeh dambaan setiap orang tua.

Sebelum seorang anak terdidik di tempat pendidikan dan masyarakat, rumah dan keluargalah yang terlebih dahulu mendidiknya. Seorang anak ibarat peminjam yang dari kedua orang tuanya ia mendapatkan pinjaman prilaku luhur, sebagaimana kedua orang tuanya bertanggung jawab dalam porsi besar dalam penyimpangan prilaku anak. Betapapun besar tanggung jawab ini, namun banyak orang tua yang mengabaikannya dan tidak melaksanakan sebagaimana semestinya, akibatnya mereka menelantarkan anak dan melalaikan pendidikan mereka. Kemudian, bila terlihat penyimpangan pada prilaku anak-anak merekapun berkeluh kesah. Mereka tidak sadar bahwa merekalah sebab pertama bagi penyimpangan tersebut, yaitu akibat mereka melalaikan amanah anak yang Allah berikan kepada mereka.

^Anak dan Masa Depan Umat Islam^

Penulis: Al Ustadz Abu Hamzah Yusuf Al Atsari

Anak adalah harapan di masa yang akan datang. Kalimat ini seringkali kita dengar dan amat lengket di benak kita. Tak ada yang memungkiri ucapan itu, karena memang ia sebuah kenyataan bukan hanya sekedar ungkapan perumpamaan, benar-benar terjadi bukan sebatas khayalan belaka.
Karenanya sudah semestinya memberikan perhatian khusus dalam hal mendidiknya sehingga kelak mereka menjadi para pengaman dan pelopor masa depan umat Islam.

Lingkungan pertama yang berperan penting menjaga keberadaan anak adalah keluarganya sebagai lembaga pendidikan yang paling dominan secara mutlak lalu kemudian kedua orangtuanya dengan sifat-sifat yang lebih khusus. Sesungguhnya anak itu adalah amanat bagi kedua orangtuanya. Di saat hatinya masih bersih, putih, sebening kaca jika dibiasakan dengan kebaikan dan diajari hal itu maka ia pun akan tumbuh menjadi seorang yang baik, bahagia di dunia dan akhirat. Sebaliknya jika dibiasakan dengan kejelekan dan hal-hal yang buruk serta ditelantarkan bagaikan binatang, maka akan tumbuh menjadi seorang yang berkepribadian rusak dan hancur. Kerugian mana yang lebih besar yang akan dipikul kedua orangtua dan umat umumnya apabila meremehkan pendidikan anak-anaknya.

* Bisakah Kita Mengirim Pahala untuk Orang yg Sudah Meninggal Dunia??

Pertanyaan dari orang Sudan yang tinggal di Kuwait, ia mengatakan: “Apa hukumnya membaca Al-Fatihah untuk dihadiahkan kepada mayit, juga menyembelih hewan untuknya, demikian pula memberikan uang untuk keluarga mayit?”

Asy-Syaikh Abdul Aziz bin Abdullah bin Baz rahimahullahu menjawab:
Mendekatkan diri kepada mayit dengan sembelihan, uang, nadzar, dan ibadah-ibadah lainnya, semacam meminta kesembuhan darinya, pertolongan, atau bantuan, ini merupakan syirik akbar (menyekutukan Allah Subhanahu wa Ta’ala). Tidak boleh bagi seorang pun untuk melakukannya, karena syirik adalah dosa dan kejahatan terbesar. Berdasarkan firman Allah Subhanahu wa Ta’ala:

 إِنَّ اللهَ لَا يَغْفِرُ أَنْ يُشْرَكَ بِهِ وَيَغْفِرُ مَا دُونَ ذَلِكَ لِمَنْ يَشَاءُ

“Sesungguhnya Allah tidak mengampuni dosa mempersekutukan (sesuatu) dengan Dia, dan dia mengampuni dosa yang selain syirik bagi siapa yang dikehendaki-Nya.” (An-Nisa: 116)

~Sepuluh Wasiat Untuk Istri Yang Mendambakan "Keluarga Bahagia Tanpa Problema" (lanjutan)

Wasiat keenam: Baik dalam bergaul dengan keluarga suami dan kerabat-kerabatnya

Khususnya dengan ibu suami sebagai orang yang paling dekat dengannya. Wajib bagimu untuk menampakkan kecintaan kepadanya, bersikap lembut, menunjukkan rasa hormat, bersabar atas kekeliruannya dan engkau melaksanakan semua perintahnya selama tidak bermaksiat kepada Allah semampumu.

Berapa banyak rumah tangga yang masuk padanya pertikaian dan perselisihan disebabkan buruknya sikap istri terhadap ibu suaminya dan tidak adanya perhatian akan haknya!!?

Ingatlah wahai hamba Allah, sesungguhnya yang bergadang dan memelihara pria yang sekarang menjadi suamimu adalah ibu ini, maka jagalah dia atas kesungguhannya dan hargailah apa yang telah dilakukannya. Semoga Allah menjaga dan memeliharamu. Maka adakah balasan bagi kebaikan selain kebaikan?!

~Sepuluh Wasiat Untuk Istri Yang Mendambakan "Keluarga Bahagia Tanpa Problema"

Berikut ini sepuluh wasiat untuk wanita, untuk istri, untuk ibu rumah tangga dan ibunya anak-anak yang ingin menjadikan rumahnya sebagai pondok yang tenang dan tempat nan aman yang dipenuhi cinta dan kasih sayang, ketenangan dan kelembutan.

Wahai wanita mukminah!

Sepuluh wasiat ini aku persembahkan untukmu, yang dengannya engkau membuat ridha Tuhanmu, engau dapat membahagiakan suamimu dan engkau dapat menjaga tahtamu.

Wasiat Pertama:: Bertakwa kepada Allah dan menjauhi maksiat

Bila engkau ingin kesengsaraan bersarang di rumahmu dan bertunas, maka bermaksiatlah kepada Allah!!

Sesungguhnya kemaksiatan menghancurkan negeri dan menggoncangkan kerajaan. Maka janganlah engkau goncangkan rumahmu dengan berbuat maksiat kepada Allah dan jangan engkau seperti Fulanah yang telah bermaksiat kepada Allah… Maka ia berkata dengan menyesal penuh tangis setelah dicerai oleh sang suami:


“Ketaatan menyatukan kami dan maksiat menceraikan kami…”

^^Saudariku, Pupuklah Rasa Qona’ah dan Syukur dalam Dirimu. Janganlah Engkau Resah dengan Sesuatu yang Memang Bukan Untukmu. ..//

KETIKA HASAD MENYERANG


Penyusun: Ummu Rumman
Muraja’ah: Ust. Aris Munandar

Saudariku, Rasulullah shallahu ‘alaihi wasallam pernah bersabda,

“Janganlah kalian saling dengki, saling menipu, saling benci membenci, saling membelakangi, jangan menjual atas penjualan orang lain, dan jadilah kalian hamba Allah yang bersaudara.

Sesama Muslim itu bersaudara. Oleh karena itu, jangan menganiaya, merendahkannya, dan menghinanya. Taqwa itu ada di sini (sambil menunjuk dadanya, beliau mengucapkannya tiga kali).

Seseorang cukup dianggap jahat apabila ia menghina saudaranya yang muslim. Setiap muslim atas muslim yang lain haram mengganggu darah, harta dan kehormatannya.” (HR. Muslim)

Rasulullah shallahu ‘alaihi wasallam mengatakan “Laa tahaasaduu…” atau janganlah kalian dengki antara satu dengan yang lain. Dengki adalah tidak senang kepada orang lain yang diberi nikmat oleh Allah. Misalnya, engkau tidak senang ketika Allah memberi nikmat kepada seseorang, baik yang berupa harta, keturunan, istri, ilmu, ibadah, maupun yang lainnya, baik kamu berharap agar nikmat itu hilang darinya maupun tidak. (Lihat Syarah Riyadush Shalihin, Syaikh Muhammad bin Shalih al ‘Utsaimin)

~*Kiat Membentengi Keluarga Dari Sihir.........

KIAT MEMBENTENGI KELUARGA DARI SIHIR


SEKILAS TENTANG HAKIKAT SIHIR
Secara etimologis, sihir artinya sesuatu yang tersembunyi dan sangat halus penyebabnya. Sedangkan menurut istilah syariat, Abu Muhammad Al Maqdisi menjelaskan, sihir adalah azimat-azimat, mantra-mantra atau pun buhul-buhul yang bisa memberi pengaruh terhadap hati sekaligus jasad, bisa menyebabkan seseorang menjadi sakit, terbunuh, atau pun memisahkan seorang suami dari istrinya. [1]

Jadi sihir benar-benar ada, memiliki pengaruh dan hakikat yang bisa mencelakakan seseorang dengan taqdir Allah yang bersifat kauni . Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman :

فَيَتَعَلَّمُونَ مِنْهُمَا مَا يُفَرِّقُونَ بِهِ بَيْنَ الْمَرْءِ وَزَوْجِهِ وَمَاهُم بِضَآرِّينَ بِهِ مِنْ أَحَدٍ إِلاَّ بِإِذْنِ اللَّهِ

"Maka mereka mempelajari dari kedua malaikat itu apa yang bisa mereka gunakan untuk menceraikan antara seorang (suami) dengan istrinya. Dan mereka (ahli sihir) itu tidak dapat memberi mudharat dengan sihirnya kepada seorang pun kecuali dengan izin Allah" [Al Baqarah : 102].

Tidak selayaknya engkau kotori hati dengan sesuatu yg belum halal bagimu...

Ingat dirimu hanya untuk pendamping hidup yang telah Allah tetapkan untukmu...

bukan untuk siapapun yang mungkin saat ini engkau memandang dia adalah yg terbaik untukmu...

jaga hati untuk seseorang yang akan menjadi pendamping hidupmu kelak...

yang  saat ini dia sedang menjaga hatinya untukmu...karena-Nya...

Keadaan yang paling mulia adalah jika diri ini tidak memilih keadaan untuk dirinya sendiri.
Kecuali apa yang telah dipilihkan Allah untuk diri ini dan 
Dia menempatkan diri ini pada keadaan tersebut. 
Maka hendaklah diri ini bersama kehendak-Nya terhadap diri ini
dan jangan biarkan diri ini bersama kehendaknya sendiri". 
(Ibnul Qayyim)

~Pernah Ada Rasa Kagum yg Tak Terucap~

Bismillah..

Setiap orang pasti pernah punya hati yang ternoda. Rasa kagum ataupun cinta pasti pernah hadir menyelip di sela-selanya. Tidak apa-apa itu fitrah. Tapi yang jadi masalah adalah pilihan kita terhadap tindakan selanjutnya. Apakah rasa itu qt pupuk agar semakin indah, kita diamkan disudut terdalam, atau kita coba tekan dan redam. Yang pasti, sangat susah utk menghapusnya begitu saja,,,


Rasa itu hadir, tak peduli siapa penghuni sang hati.


Hati dua insan Allah yang telah mengumandangkan ijab kabul. Tapiii ia juga bisa mendatangkan murka, jika ia memancing maksiat, walaupun itu hanya "sekedar" zinanya hati yang merindu pada 'ia' yg belum halal untukmu,,,

^15 (Iimabelas) Adab Berbicara Bagi Wanita Muslimah^

Wahai saudariku muslimah………
15) Berhati-hatilah dari terlalu banyak berceloteh dan terlalu banyak berbicara, Allah Ta’ala berfirman:
” لا خير في كثير من نجواهم إلا من أمر بصدقة أو معروف أو إصلاح بين الناس ” (النساء: الآية 114).
Artinya: “Dan tidak ada kebaikan pada kebanyakan bisikan-bisikan mereka, kecuali bisikan-bisikan dari orang yang menyuruh (manusia) memberi sedekah, atau berbuat ma’ruf, atau mengadakan perdamaian diantara manusia “. (An nisa:114)
Dan ketahuilah wahai saudariku,semoga Allah ta’ala merahmatimu dan menunjukimu kepada jalan kebaikan, bahwa disana ada yang senantiasa mengamati dan mencatat perkataanmu.
“عن اليمين وعن الشمال قعيد. ما يلفظ من قولٍ إلا لديه رقيب عتيد ” (ق: الآية 17-18)
Artinya: “Seorang duduk disebelah kanan,dan yang lain duduk disebelah kiri.tiada satu ucapanpun yang diucapkan melainkan ada didekatnya malaikat pengawas yang selalu hadir” (Qaaf:17-18).
Maka jadikanlah ucapanmu itu menjadi perkataan yang ringkas, jelas yang tidak bertele-tele yang dengannya akan memperpanjang pembicaraan.

“Seputar HUKUM BERHIAS bagi Wanita”

Oleh : Syaikh Muhammad ibnu Shalih Al-Utsaimin rahimahullah
1. Hukum Memakai Pemerah Bibir (Lipstik)
2. Hukum Wanita Memakai Make-Up Untuk Suaminya
3. Bolehkah Wanita Memakai Sepatu Yang Bertumit Tinggi ?
4. Hukum Wanita Memotong Rambut Di Atas Pundak
5. Memakai Celak Bagi Wanita Dan Juga Bagi Lelaki?
1.Pertanyaan
Secara khusus, apa hukum memakai pemerah bibir (lipstik)?

^Al Isyq’.. Penyakit Hati Paling Mematikan.. ^

Bismillah,
Semoga Allah memudahkan kita untuk segera sembuh dari salah satu penyakit hati yang sangat berat ini. Sejujurnya
sungguh saya sedih mengetahui realitas2 saat ini.. begitu memfitnahnya kami kaum wanita bagi kalian….

Al Isyq’, atau mabuk cinta, atau Ibnul Qoyyim Mengatakan mereka yang terkena Al ‘Isq ini sebagai pemuja gambar. Mengapa pemuja gambar? karena mereka memuja gambar/sosok yang mereka tidak bisa lepas dari gambar/sosok tersebut dimanapun berada (ta’lim Ustadz Aris pas Kajian Ramadhan) Tidak ada yang bisa menghindar dari musibah ini, baik ikhwan maupun akhwat. dan fitrah manusia itu memang cenderung kepada lawan jenis. Hal itu normal, memang itulah fithrahnya, apa lagi pada usia usia baligh yang memang sudah waktunya bagi seorang untuk menyempurnakan separuh agamanya. islam sudah dengan jelas memberi keterangan dan larangan untuk menjauhinya. Namun Alhamdulillah Syari’at ini juga memberi solusi bagi yang sudah ‘terperosok’.

~Jangan bersedih jika teman-teman menjauhi.......~

Imam Asy-Syafi'i Rahimahullah melantunkan bait-bait syairnya,,,


"Jika seseorang tidak menemuimu kecuali dengan terpaksa,

maka biarkanlah dia dan janganlah terlalu menyesalinya.

Pada diri manusia ada pengganti dan jauhnya mereka adalah ketenangan,

Dalam hati terdapat kesabaran bagi yang dicintai sekalipun dia bersikap kasar,,

Suamiku kini tlah tiada dan penyesalanku yg terus ada.....

Bismillah...smoga kita bisa mengambil ibroh dari kisah nyata ini....(copast dari ikhwah fb)

Kisah nyata yang akan membuat setiap orang terharu setelah membacanya ini saya dapatkan dari sebuah notes di facebook bernama @Rina Amalina, semoga dapat menjadi pelajaran bagi kita semua terutama bagi kaum hawa yg sudah berkeluarga.
Saya memberanikan diri untuk sharing tulisan ini disini karena di notes tersebut tertulis :
Quote: Silahkan berbagi tulisan ini kepada saudara,teman,kerabat anda. Saya berharap pengalaman yg saya miliki dapat menjadi pelajaran bagi kita semua.
Jadi atas dasar itu saya mencoba untuk membantu sharing disini. Syukur2 teman2 disini juga akan melakukan sharing di tempat laen dan tetap tanpa lupa etika dalam melakukan sharing terhadap tulisan orang lain adalah memberikan sumbernya.

Langsung saja :

Ini adalah kisah nyata di kehidupanku
Seorang suami yg kucintai yang kini telah tiada
Begitu besar pengorbanan seorang suamiku pada keluargaku
Begitu tulus kasih sayangnya untukku dan anakku
Suamiku adalah seorang pekerja keras. Dia membangun segala yang ada di keluarga ini dari nol besar hingga menjadi seperti saat ini. Sesuatu yang kami rasa sudah lebih dari cukup.

**Wasiat Wahab bin Munabbih Tentang Akhlak Mulia**

Wahhab bin Munabbih (1) berkata :

“Jika kamu ingin melaksanakan ketaatan kepada Allah ‘Azza wa Jalla, maka berusahalah agar dirimu benar-benar tulus dan berilmu tentang Allah, sebab tidak akan diterima amal yang dilakukan oleh seseorang yang tidak tulus. Dan ketulusan kepada Allah ‘Azza wa Jalla itu juga tidak akan sempurna kecuali dengan ketaatan kepada Allah. Ibarat buah yang baik, baunya harum dan rasanya lezat. Demikian pula permisalan untuk ketaatan kepada Allah, ketulusan adalah baunya dan amal adalah rasanya.

Kemudian, hiaslah ketaatan kepada Allah dengan ilmu, kesabaran dan pemahaman.

Kemudian jauhkanlah dirimu dari perilaku orang-orang yang bodoh, paksalah ia mengikuti perilaku para ulama, biasakanlah ia melakukan perbuatan-perbuatan orang-orang penyabar, cegahlah ia dari perbuatan orang-orang yang celaka, haruskanlah ia mengikuti peri kehidupan para fukaha dan jauhkanlah ia dari jalan orang-orang yang jahat.

-Kunci Kebahagiaan- (Ibnul Qoyyim)

Bismillaah, walhamdulillaah, wash sholaatu wassalaamu alaa rosuulillaah, wa alaa aalihii wa shohbihii wa man waalaah…

Menindak lanjuti anjuran Syeikh Abdur Rozzaq -hafizhohulloh- dalam tabligh akbarnya -(di Masjid Istiqlal 1 Shofar 1431 / 17 Januari 2010)- untuk menyebarkan uraian Ibnul Qoyyim tentang kunci kebahagiaan, maka pada kesempatan ini, kami berusaha menerjemahkannya untuk para pembaca, semoga tulisan ini bermanfaat untuk kita semua…

^...Lima Langkah Penyempurna, Agar Rumah Tangga Bahagia...^

Oleh Al Ustadz Abu Umar Basyir
Tentu, rumah tangga bahagia yang bergelar baiti jannati, rumahku adalah surgaku,  memiliki harga mati yang wajib kita beli:  yakni seharga iman dan kepatuhan kita kepada Allah.
Segala kaidah, petuah, rumus dan kiat-kiat yang berhulu dari olah logika manusia, tak akan bisa menghantarkan pasutri kepada kebahagiaan hakiki. Tanpa kepatuhan kepada Allah, tanpa ketaatan pada syariat yang MahaPencipta, manusia hanya akan menjadi perusak bagi dirinya sendiri, dan bagi siapapun yang ada di sekitarnya, termasuk keluarga, anak, isteri atau suami.
Bisa jadi, kerusakan itu tak terlihat. Bisa jadi orang banyak menganggap mereka sebagai sosok keluarga bahagia. Bisa jadi, seolah-olah mereka adalah keluarga yang layak diteladani dalam segala hal. Selama mereka jauh dari agama Allah, selama itu pula mereka menjadi contoh manusia yang membahayakan diri dan orang lain.
Berikut, beberapa langkah untuk menyempurnakan keluarga bahagia:

~Menjalin Cinta Abadi Dalam Rumah Tangga~

Oleh Ustadz Abdullah Taslim
Setiap orang yang telah berkeluarga, tentu menginginkan kebaikan dan kebahagiaan dalam kehidupannya bersama istri dan anak-anaknya. Hal ini sebagai perwujudan rasa cintanya kepada mereka, yang kecintaan ini merupakan fitrah yang Allah tetapkan pada jiwa setiap manusia. Allah Ta’ala berfirman,
{زُيِّنَ لِلنَّاسِ حُبُّ الشَّهَوَاتِ مِنَ النِّسَاءِ وَالْبَنِينَ وَالْقَنَاطِيرِ الْمُقَنْطَرَةِ مِنَ الذَّهَبِ وَالْفِضَّةِ وَالْخَيْلِ الْمُسَوَّمَةِ وَالْأَنْعَامِ وَالْحَرْثِ ذَلِكَ مَتَاعُ الْحَيَاةِ الدُّنْيَا وَاللَّهُ عِنْدَهُ حُسْنُ الْمَآبِ}
Dijadikan indah pada (pandangan) manusia kecintaan kepada apa-apa yang diingini, yaitu: wanita-wanita, anak-anak, harta yang banyak dari jenis emas, perak, kuda pilihan, binatang-binatang ternak dan sawah ladang. Itulah kesenangan hidup di dunia; dan di sisi Allah-lah tempat kembali yang baik (surga)” (QS Ali ‘Imran:14).
Bersamaan dengan itu, nikmat keberadaan istri dan anak ini sekaligus juga merupakan ujian yang bisa menjerumuskan seorang hamba dalam kebinasaan. Allah mengingatkan hal ini dalam firman-Nya.
{يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا إِنَّ مِنْ أَزْوَاجِكُمْ وَأَوْلادِكُمْ عَدُوّاً لَكُمْ فَاحْذَرُوهُمْ}
Hai orang-orang yang beriman, sesungguhnya di antara isteri-isterimu dan anak-anakmu ada yang menjadi musuh bagimu, maka berhati-hatilah kamu terhadap mereka…” (QS At Taghaabun:14).

“Terlalu Banyak Canda Tawa, Cermin Kebobrokan Hati..!!!”

Oleh : Ummu Yusuf Jasmin Naro


Saudariku wahai muslimah, ketahuilah bahwa menghiasi diri dengan keindahan ilmu berupa bagusnya budi pekerti, akhlak yang baik dengan selalu bersikap tenang, berwibawa, khusyu`, tawadhu`, dan senantiasa bersikap istiqomah secara lahir maupun batin, serta tidak melakukan segala yang bisa merusaknya adalah suatu perkara yang sangat penting, bahkan tidak kalah pentingnya dengan ketika kita belajar ilmu-ilmu aqidah, ilmu hadits dan selainnya.
Imam Ibnu Sirrin berkata :” Dulu para ulama mempelajari budi pekerti sebagaimana mereka mempelajari ilmu”.

Maka hendaknya seorang thalibil `ilmi memberikan perhatiannya pada perbaikan akhlak sebagaimana perhatiannya pada ilmu. Karena hal inilah yang sering sekali terlupakan. Bahwa seseorang tersibukkan dengan ilmu, namun lupa akan kewajibannya dalam memperbaiki akhlak. Tidaklah cukup kebaikan agama tanpa kebaikan akhlak. Sebagaimana yang disabdakan Rasulullah bahwa “kebaikan akhlak itu mengiringi segala sesuatu”

** Rumah Tangga Sakinah bagi Seorang Wanita**





Pendahuluan
Bagi seorang wanita mukminah, pernikahan adalah salah satu perwujudan Sunnah Nabi shallallaahu ‘alaihi wasallam dan sarana untuk mencapai keridlaan-Nya. Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wasallam bersabda :
اَلنِّكَاحُ مِنْ سُنَّتِيْ فَمَنْ لَمْ يَعْمَلْ بِسُنَّتِيْ فَلَيْسَ مِنِّىْ وَتَزَوَّجُوْا فَإِنِّيْ مُكَاثِرٌ بِكُمُ الْأمَمَ وَمَنْ كَانَ ذَا طُوْلٍ فَلْيَنْكِحْ وَمَنْ لَمْ يَجِدْ فَعَلَيْهِ بِالصِّيَامِ فَإِنَّ الصَّوْمَ لَهُ وِجَاءٌ
“Nikah adalah sunnahku. Barangsiapa yang tidak mengamalkan sunnahku maka bukanlah termasuk golonganku. Menikahlah, karena aku akan bangga dengan banyaknya jumlah kalian di hadapan umat lain di hari kiamat. Barangsiapa yang telah memiliki modal, hendaklah ia menikah. Dan barangsiapa yang tidak mampu, hendaklah ia berpuasa, karena puasa itu penekan hawa nafsunya” [HR. Ibnu Majah no. 1832; shahih].
Jika seseorang meniatkan di awal pernikahannya sebagai satu niat untuk beribadah kepada-Nya, meninggalkan zina, dan mendekatkan diri kepada-Nya; maka dia akan memperoleh pahala sesuai dengan apa yang ia niatkan itu. Sebaliknya, jika ia mempunyai niat di awal pernikahannya hanya sekedar untuk mencari harta, pangkat, kedudukan, atau popularitas; maka ia akan mendapat balasan sesuai dengan apa yang dia niatkan. Bahkan dosa jika yang ia niatkan tersebut merupakan maksiat. Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wasallam bersabda :
إِنَّمَا الْأَعْمَالُ بِالنِّيَةِ وَإِنَّمَا لإِمْرِئٍ مَا نَوَى
“Sesungguhnya amal perbuatan itu tergantung pada niat dan seseorang hanya akan mendapatkan sesuai dengan apa yang niatkan” [HR. Bukhari no. 6689 dan Muslim no. 1907].
Sungguh bahagia siapa saja di antara wanita muslimah yang bisa merealisasikannya.

#..BETAPA DAHSYAT DAN MENGERIKANNYA SIKSAAN API NERAKA (Renungkanlah!)

salafiyunpad.wordpress.com

Artikel ini merupakan transkrip dari rekaman ceramah yang disampaikan dengan penuh keharuan dan sangat menggetarkan hati, oleh Al Ustadz Dzulqarnain Al Makassari. Semoga nasihat beliau bermanfaat

Al Ustadz Dzulqornain berkata:

Wahai hamba Allah, kaum Muslimin, ketahuilah sesungguhnya Allah Subhanahu wata’ala menciptakan makhluk supaya mereka mengenal Allah Subhanahu wata’ala dan menyembah-Nya dan supaya mereka takut kepada-Nya. Dan Allah Subhanahu wata’ala telah menggambarkan tentang pedihnya siksaan-Nya dan dahsyatnya api Neraka-Nya di dalam Al Quranul karim dengan pensifatan yang sedemikian banyak dan pengulangan yang beraneka ragam. Seluruh hal tersebut Allah Subhanahu wata’ala sifatkan tentang api Neraka dan apa yang Allah Subhanahu wata’ala siapkan berupa siksaan dan kepedihan dan yang terkandung di dalamnya berupa makanan dari zaqqum, addhori’, air yang mendidih, belenggu, dan rantai yang membuat getar hati orang-orang beriman yang takut kepada Allah Subhanahu wata’ala yang maha perkasa lagi maha kuat. Dan membuat getar hati para hamba yang menyadari dirinya bahwa dia akan berdiri di depan Allah Subhanahu wata’ala yang maha perkasa.

~Bekal & Renungan....Bagi yang ingin Menjadi Istri Sholihah...~

Lihatlah pada diri anda wahai Istri…,

Apakah anda sebagai tempat yang tenang bagi suamimu? Dia merasa tenang untuk datang kepada anda setelah pergi dan berpisah, penat, capek dan lelah? Atau anda menghindarkan diri untuk menemaninya, dan sangat berat bagi anda untuk ikut menanggung kegalauan perasaannya ?

Sesungguhnya keberadaan anda sebagai tempat yang tenang bagi suami, mengingatkan anda agar bisa sebagai tempat istirahat baginya dalam segala sisi; menebarkan ketenangan dirumah, menyiapkan makanannya dan membersihkan rumahnya, sehingga dia tidaklah mendengarkan kecuali kebaikan. Dan matanya tidak melihat pada diri anda kecuali kebaikan. Jika anda menginginkan suami yang bisa menyejukkan mata anda, maka jadilah penyejuk mata baginya.

.....KECANTIKAN SEJATI......

Dikirim: Ummu Yusuf Wikayatu Diny
Muroja’ah: Ust Aris Munandar
Adalah kebahagiaan seorang laki-laki ketika Allah menganugrahkannya seorang istri yang apabila ia memandangnya, ia merasa semakin sayang. Kepenatan selama di luar rumah terkikis ketika memandang wajah istri yang tercinta. Kesenangan di luar tak menjadikan suami merasa jengah di rumah. Sebab surga ada di rumahnya; Baiti Jannati (rumahku surgaku).

Kebahagiaan ini lahir dari istri yang apabila suami memandangnya, membuat suami bertambah kuat jalinan perasaannya. Wajah istri adalah keteduhan, telaga yang memberi kesejukan ketika suami mengalami kegerahan. Lalu apakah yang ada pada diri seorang istri, sehingga ketika suami memandangnya semakin besar rasa sayangnya? Konon, seorang laki-laki akan mudah terkesan oleh kecantikan wajah. Sempurnalah kebahagiaan seorang laki-laki jika ia memiliki istri yang berwajah memikat.
Tapi asumsi ini segera dibantah oleh dua hal. Pertama, bantahan berupa fakta-fakta. Dan kedua, bantahan dari sabda Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam.

~Bagaimana Seorang Anak Bisa Mirip Orang Tuanya ?!~

Oleh: Ustadz Abu Al-Jauzaa’ Al-Atsariy

Jika kita baca ilmu pengetahuan kontemporer, khususnya di bidang biologi dan kesehatan, akan didapatkan beberapa teori yang mencoba menjawab permasalahan di atas. Namun, tahukah Anda bahwa Allah dan Rasul-Nya shallallaahu ‘alaihi wa sallam telah menjelaskan jawaban atas pertanyaan di atas ? Saya ajak Anda – para Pembaca budiman – untuk memperhatikan beberapa hadits berikut :

1. Hadits Tsauban radliyallaahu ‘anhu.

Ada seorang Yahudi yang datang kepada Nabi shallallaahu ‘alaihi wa sallam untuk bertanya tentang permasalahan anak. Maka beliau shallallaahu ‘alaihi wa sallam menjawab :

^ Potret Kehidupan Keluarga Syaikh Ibnu Baz ^

SYEIKH IBNU BAZ Rahimahulloh Ta’ala DALAM KELUARGA

Segala puji hanya milik Alloh Rabb semesta alam, Sholawat serta salam selalu tercurah pada Nabi kita Muhammad Sholallohu alaihi wa sallam, keluarga beliau, seluruh para sahabat dan orang-orang yang mengikuti mereka dengan baik hingga hari kiamat.

Semoga Alloh merahmati Imam Ibnu baz dengan keluasan rahmatNya dan menempatkannya pada surgaNya yang luas. Beliau adalah salah satu orang yang memiliki keistimewaan dengan sifat-sifat yang terpuji, perangai yang mulia, akhlak yang indah, tindak-tanduk yang baik, dan perasaan rendah hati yang besar. Beliau juga adalah salah satu orang yang patut untuk diikuti dalam adab, ilmu, akhlak dan sifatnya. Petunjuk beliau terbangun di atas kitabullah dan sunnah Rasul yang mulia. Terlebih lagi dalam hal kezuhudan, ibadah, amanah, kejujuran, penyandaran dan ketundukkan diri kepada Alloh. Juga dalam hal perasaan takut beliau kepada Alloh, kemurnian hatinya, kedermawanannya, baiknya pergaulan, cara dalam mengikuti sunnah Para salafusholih dan banyaknya ibadah beliau. Maka semoga Alloh merahmati beliau dan menjadikan surga firdaus menjadi tempat kembali beliau.

~Tipe Lelaki dan Wanita yang Harus di Jauhi dalam Memilih Pendamping Hidup~

Bismillah...

Segala puji bagi Allah Ta’ala atas segala macam nikmat yang telah diberikan-Nya. Dan shalawat dan salam kepada Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam beserta keluarga, para sahabatnya dan pengikutnya hingga akhir zaman.

Tulisan ini ana rangkum dari beberapa sumber...smoga bermanfaat buat kita...

Setiap insan yang beriman tentu menginginkan untuk mendapatkan pasangan hidup yang shalih/ shalihah. Karena keshalihan suami istri adalah modal dasar yang tidak bisa ditawar dalam menciptakan rumah tangga yang kata orang, sakinah, mawaddah wa rahmah, ini tidak keliru sebab realita memang membuktikan demikian.
Berikut ini beberapa tipe lelaki yang harus dijauhi dalam memilih pasangan hidup kelak...begitu pula bagaimana tipe-tipe wanita yang harus dijauhi oleh laki-laki dalam memilih calon istri sehingga sebagai seorang wanita kita akan berusaha untuk tidak menjadi seorang wanita yang dijauhi.. wal'iyadzubillah...

-----------------Tipe Laki-laki seperti apa yang harus dijauhi oleh wanita??------------------

^Saudariku...yang sedang dalam Penantiannya^

Oleh : Nur Laela Ummu Hannan


Ijinkanlah saya berbagi dalam goresan tulisan ini...
jika menurut teman-teman, baik...maka ambillah...
dan jika menurut teman-teman, buruk...maka tinggalkanlah....

saudariku...muslimah...

wanita muslimah…laksana bunga….yang menawan…
wanita muslimah yang sholehah….bagaikan sebuah perhiasan yang tiada ternilai harganya….
Begitu indah…
begitu berkilau...
begitu menentramkan...

[ Cinta dan Mencintai Allah ]

Definisi Cinta

Imam Ibnu Qayyim mengatakan, "Tidak ada batasan cinta yang lebih jelas daripada kata cinta itu sendiri; memba-tasinya justru hanya akan menambah kabur dan kering maknanya. Maka ba-tasan dan penjelasan cinta tersebut tidak bisa dilukiskan hakikatnya secara jelas, kecuali dengan kata cinta itu sendiri.

Kebanyakan orang hanya membe-rikan penjelasan dalam hal sebab-musabab, konsekuensi, tanda-tanda, penguat-penguat dan buah dari cinta serta hukum-hukumnya. Maka batasan dan gambaran cinta yang mereka berikan berputar pada enam hal di atas walaupun masing-masing berbeda dalam pendefinisiannya, tergantung kepada pengetahuan,kedudukan, keadaan dan penguasaannya terhadap masalah ini. (Madarijus-Salikin 3/11)

Beberapa definisi cinta:

Untukmu, Para Penuntut Ilmu......


Penulis: Ummu ‘Affan Nafisah bintu Abi Salim'

Sakinah, Mutiara Kata, 12 - Februari - 2004, 00:38:36

Berikut ini adalah nasihat berharga yang ditinggalkan oleh seorang ‘alim yang mulia yang kini telah tiada. Keharuman ilmunya yang semerbak tetap dinikmati oleh para penuntut ilmu yang ingin meraup faidah darinya, Asy-Syaikh Abdul ‘Aziz bin Abdullah bin Baz, semoga Allah merahmatinya


Kuwasiatkan bagi seluruh kaum muslimin untuk bertakwa kepada Allah subhanahu wa ta'ala dan mempelajari agama di berbagai madrasah ataupun tempat menuntut ilmu agama lainnya, dan hendaknya mereka bertanya kepada ulama mengenai hukum-hukum agama yang masih menjadi permasalahan bagi mereka, karena Allah ta’ala berfirman:

“Dan bertanyalah kepada orang-orang yang berilmu, jika kalian tidak mengetahui.” (Al-Anbiya: 7)