~Sepuluh Wasiat Untuk Istri Yang Mendambakan "Keluarga Bahagia Tanpa Problema" (lanjutan)

Wasiat keenam: Baik dalam bergaul dengan keluarga suami dan kerabat-kerabatnya

Khususnya dengan ibu suami sebagai orang yang paling dekat dengannya. Wajib bagimu untuk menampakkan kecintaan kepadanya, bersikap lembut, menunjukkan rasa hormat, bersabar atas kekeliruannya dan engkau melaksanakan semua perintahnya selama tidak bermaksiat kepada Allah semampumu.

Berapa banyak rumah tangga yang masuk padanya pertikaian dan perselisihan disebabkan buruknya sikap istri terhadap ibu suaminya dan tidak adanya perhatian akan haknya!!?

Ingatlah wahai hamba Allah, sesungguhnya yang bergadang dan memelihara pria yang sekarang menjadi suamimu adalah ibu ini, maka jagalah dia atas kesungguhannya dan hargailah apa yang telah dilakukannya. Semoga Allah menjaga dan memeliharamu. Maka adakah balasan bagi kebaikan selain kebaikan?!

~Sepuluh Wasiat Untuk Istri Yang Mendambakan "Keluarga Bahagia Tanpa Problema"

Berikut ini sepuluh wasiat untuk wanita, untuk istri, untuk ibu rumah tangga dan ibunya anak-anak yang ingin menjadikan rumahnya sebagai pondok yang tenang dan tempat nan aman yang dipenuhi cinta dan kasih sayang, ketenangan dan kelembutan.

Wahai wanita mukminah!

Sepuluh wasiat ini aku persembahkan untukmu, yang dengannya engkau membuat ridha Tuhanmu, engau dapat membahagiakan suamimu dan engkau dapat menjaga tahtamu.

Wasiat Pertama:: Bertakwa kepada Allah dan menjauhi maksiat

Bila engkau ingin kesengsaraan bersarang di rumahmu dan bertunas, maka bermaksiatlah kepada Allah!!

Sesungguhnya kemaksiatan menghancurkan negeri dan menggoncangkan kerajaan. Maka janganlah engkau goncangkan rumahmu dengan berbuat maksiat kepada Allah dan jangan engkau seperti Fulanah yang telah bermaksiat kepada Allah… Maka ia berkata dengan menyesal penuh tangis setelah dicerai oleh sang suami:


“Ketaatan menyatukan kami dan maksiat menceraikan kami…”

^^Saudariku, Pupuklah Rasa Qona’ah dan Syukur dalam Dirimu. Janganlah Engkau Resah dengan Sesuatu yang Memang Bukan Untukmu. ..//

KETIKA HASAD MENYERANG


Penyusun: Ummu Rumman
Muraja’ah: Ust. Aris Munandar

Saudariku, Rasulullah shallahu ‘alaihi wasallam pernah bersabda,

“Janganlah kalian saling dengki, saling menipu, saling benci membenci, saling membelakangi, jangan menjual atas penjualan orang lain, dan jadilah kalian hamba Allah yang bersaudara.

Sesama Muslim itu bersaudara. Oleh karena itu, jangan menganiaya, merendahkannya, dan menghinanya. Taqwa itu ada di sini (sambil menunjuk dadanya, beliau mengucapkannya tiga kali).

Seseorang cukup dianggap jahat apabila ia menghina saudaranya yang muslim. Setiap muslim atas muslim yang lain haram mengganggu darah, harta dan kehormatannya.” (HR. Muslim)

Rasulullah shallahu ‘alaihi wasallam mengatakan “Laa tahaasaduu…” atau janganlah kalian dengki antara satu dengan yang lain. Dengki adalah tidak senang kepada orang lain yang diberi nikmat oleh Allah. Misalnya, engkau tidak senang ketika Allah memberi nikmat kepada seseorang, baik yang berupa harta, keturunan, istri, ilmu, ibadah, maupun yang lainnya, baik kamu berharap agar nikmat itu hilang darinya maupun tidak. (Lihat Syarah Riyadush Shalihin, Syaikh Muhammad bin Shalih al ‘Utsaimin)

~*Kiat Membentengi Keluarga Dari Sihir.........

KIAT MEMBENTENGI KELUARGA DARI SIHIR


SEKILAS TENTANG HAKIKAT SIHIR
Secara etimologis, sihir artinya sesuatu yang tersembunyi dan sangat halus penyebabnya. Sedangkan menurut istilah syariat, Abu Muhammad Al Maqdisi menjelaskan, sihir adalah azimat-azimat, mantra-mantra atau pun buhul-buhul yang bisa memberi pengaruh terhadap hati sekaligus jasad, bisa menyebabkan seseorang menjadi sakit, terbunuh, atau pun memisahkan seorang suami dari istrinya. [1]

Jadi sihir benar-benar ada, memiliki pengaruh dan hakikat yang bisa mencelakakan seseorang dengan taqdir Allah yang bersifat kauni . Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman :

فَيَتَعَلَّمُونَ مِنْهُمَا مَا يُفَرِّقُونَ بِهِ بَيْنَ الْمَرْءِ وَزَوْجِهِ وَمَاهُم بِضَآرِّينَ بِهِ مِنْ أَحَدٍ إِلاَّ بِإِذْنِ اللَّهِ

"Maka mereka mempelajari dari kedua malaikat itu apa yang bisa mereka gunakan untuk menceraikan antara seorang (suami) dengan istrinya. Dan mereka (ahli sihir) itu tidak dapat memberi mudharat dengan sihirnya kepada seorang pun kecuali dengan izin Allah" [Al Baqarah : 102].

Tidak selayaknya engkau kotori hati dengan sesuatu yg belum halal bagimu...

Ingat dirimu hanya untuk pendamping hidup yang telah Allah tetapkan untukmu...

bukan untuk siapapun yang mungkin saat ini engkau memandang dia adalah yg terbaik untukmu...

jaga hati untuk seseorang yang akan menjadi pendamping hidupmu kelak...

yang  saat ini dia sedang menjaga hatinya untukmu...karena-Nya...

Keadaan yang paling mulia adalah jika diri ini tidak memilih keadaan untuk dirinya sendiri.
Kecuali apa yang telah dipilihkan Allah untuk diri ini dan 
Dia menempatkan diri ini pada keadaan tersebut. 
Maka hendaklah diri ini bersama kehendak-Nya terhadap diri ini
dan jangan biarkan diri ini bersama kehendaknya sendiri". 
(Ibnul Qayyim)

~Pernah Ada Rasa Kagum yg Tak Terucap~

Bismillah..

Setiap orang pasti pernah punya hati yang ternoda. Rasa kagum ataupun cinta pasti pernah hadir menyelip di sela-selanya. Tidak apa-apa itu fitrah. Tapi yang jadi masalah adalah pilihan kita terhadap tindakan selanjutnya. Apakah rasa itu qt pupuk agar semakin indah, kita diamkan disudut terdalam, atau kita coba tekan dan redam. Yang pasti, sangat susah utk menghapusnya begitu saja,,,


Rasa itu hadir, tak peduli siapa penghuni sang hati.


Hati dua insan Allah yang telah mengumandangkan ijab kabul. Tapiii ia juga bisa mendatangkan murka, jika ia memancing maksiat, walaupun itu hanya "sekedar" zinanya hati yang merindu pada 'ia' yg belum halal untukmu,,,

^15 (Iimabelas) Adab Berbicara Bagi Wanita Muslimah^

Wahai saudariku muslimah………
15) Berhati-hatilah dari terlalu banyak berceloteh dan terlalu banyak berbicara, Allah Ta’ala berfirman:
” لا خير في كثير من نجواهم إلا من أمر بصدقة أو معروف أو إصلاح بين الناس ” (النساء: الآية 114).
Artinya: “Dan tidak ada kebaikan pada kebanyakan bisikan-bisikan mereka, kecuali bisikan-bisikan dari orang yang menyuruh (manusia) memberi sedekah, atau berbuat ma’ruf, atau mengadakan perdamaian diantara manusia “. (An nisa:114)
Dan ketahuilah wahai saudariku,semoga Allah ta’ala merahmatimu dan menunjukimu kepada jalan kebaikan, bahwa disana ada yang senantiasa mengamati dan mencatat perkataanmu.
“عن اليمين وعن الشمال قعيد. ما يلفظ من قولٍ إلا لديه رقيب عتيد ” (ق: الآية 17-18)
Artinya: “Seorang duduk disebelah kanan,dan yang lain duduk disebelah kiri.tiada satu ucapanpun yang diucapkan melainkan ada didekatnya malaikat pengawas yang selalu hadir” (Qaaf:17-18).
Maka jadikanlah ucapanmu itu menjadi perkataan yang ringkas, jelas yang tidak bertele-tele yang dengannya akan memperpanjang pembicaraan.

“Seputar HUKUM BERHIAS bagi Wanita”

Oleh : Syaikh Muhammad ibnu Shalih Al-Utsaimin rahimahullah
1. Hukum Memakai Pemerah Bibir (Lipstik)
2. Hukum Wanita Memakai Make-Up Untuk Suaminya
3. Bolehkah Wanita Memakai Sepatu Yang Bertumit Tinggi ?
4. Hukum Wanita Memotong Rambut Di Atas Pundak
5. Memakai Celak Bagi Wanita Dan Juga Bagi Lelaki?
1.Pertanyaan
Secara khusus, apa hukum memakai pemerah bibir (lipstik)?

^Al Isyq’.. Penyakit Hati Paling Mematikan.. ^

Bismillah,
Semoga Allah memudahkan kita untuk segera sembuh dari salah satu penyakit hati yang sangat berat ini. Sejujurnya
sungguh saya sedih mengetahui realitas2 saat ini.. begitu memfitnahnya kami kaum wanita bagi kalian….

Al Isyq’, atau mabuk cinta, atau Ibnul Qoyyim Mengatakan mereka yang terkena Al ‘Isq ini sebagai pemuja gambar. Mengapa pemuja gambar? karena mereka memuja gambar/sosok yang mereka tidak bisa lepas dari gambar/sosok tersebut dimanapun berada (ta’lim Ustadz Aris pas Kajian Ramadhan) Tidak ada yang bisa menghindar dari musibah ini, baik ikhwan maupun akhwat. dan fitrah manusia itu memang cenderung kepada lawan jenis. Hal itu normal, memang itulah fithrahnya, apa lagi pada usia usia baligh yang memang sudah waktunya bagi seorang untuk menyempurnakan separuh agamanya. islam sudah dengan jelas memberi keterangan dan larangan untuk menjauhinya. Namun Alhamdulillah Syari’at ini juga memberi solusi bagi yang sudah ‘terperosok’.

~Jangan bersedih jika teman-teman menjauhi.......~

Imam Asy-Syafi'i Rahimahullah melantunkan bait-bait syairnya,,,


"Jika seseorang tidak menemuimu kecuali dengan terpaksa,

maka biarkanlah dia dan janganlah terlalu menyesalinya.

Pada diri manusia ada pengganti dan jauhnya mereka adalah ketenangan,

Dalam hati terdapat kesabaran bagi yang dicintai sekalipun dia bersikap kasar,,

Suamiku kini tlah tiada dan penyesalanku yg terus ada.....

Bismillah...smoga kita bisa mengambil ibroh dari kisah nyata ini....(copast dari ikhwah fb)

Kisah nyata yang akan membuat setiap orang terharu setelah membacanya ini saya dapatkan dari sebuah notes di facebook bernama @Rina Amalina, semoga dapat menjadi pelajaran bagi kita semua terutama bagi kaum hawa yg sudah berkeluarga.
Saya memberanikan diri untuk sharing tulisan ini disini karena di notes tersebut tertulis :
Quote: Silahkan berbagi tulisan ini kepada saudara,teman,kerabat anda. Saya berharap pengalaman yg saya miliki dapat menjadi pelajaran bagi kita semua.
Jadi atas dasar itu saya mencoba untuk membantu sharing disini. Syukur2 teman2 disini juga akan melakukan sharing di tempat laen dan tetap tanpa lupa etika dalam melakukan sharing terhadap tulisan orang lain adalah memberikan sumbernya.

Langsung saja :

Ini adalah kisah nyata di kehidupanku
Seorang suami yg kucintai yang kini telah tiada
Begitu besar pengorbanan seorang suamiku pada keluargaku
Begitu tulus kasih sayangnya untukku dan anakku
Suamiku adalah seorang pekerja keras. Dia membangun segala yang ada di keluarga ini dari nol besar hingga menjadi seperti saat ini. Sesuatu yang kami rasa sudah lebih dari cukup.

**Wasiat Wahab bin Munabbih Tentang Akhlak Mulia**

Wahhab bin Munabbih (1) berkata :

“Jika kamu ingin melaksanakan ketaatan kepada Allah ‘Azza wa Jalla, maka berusahalah agar dirimu benar-benar tulus dan berilmu tentang Allah, sebab tidak akan diterima amal yang dilakukan oleh seseorang yang tidak tulus. Dan ketulusan kepada Allah ‘Azza wa Jalla itu juga tidak akan sempurna kecuali dengan ketaatan kepada Allah. Ibarat buah yang baik, baunya harum dan rasanya lezat. Demikian pula permisalan untuk ketaatan kepada Allah, ketulusan adalah baunya dan amal adalah rasanya.

Kemudian, hiaslah ketaatan kepada Allah dengan ilmu, kesabaran dan pemahaman.

Kemudian jauhkanlah dirimu dari perilaku orang-orang yang bodoh, paksalah ia mengikuti perilaku para ulama, biasakanlah ia melakukan perbuatan-perbuatan orang-orang penyabar, cegahlah ia dari perbuatan orang-orang yang celaka, haruskanlah ia mengikuti peri kehidupan para fukaha dan jauhkanlah ia dari jalan orang-orang yang jahat.

-Kunci Kebahagiaan- (Ibnul Qoyyim)

Bismillaah, walhamdulillaah, wash sholaatu wassalaamu alaa rosuulillaah, wa alaa aalihii wa shohbihii wa man waalaah…

Menindak lanjuti anjuran Syeikh Abdur Rozzaq -hafizhohulloh- dalam tabligh akbarnya -(di Masjid Istiqlal 1 Shofar 1431 / 17 Januari 2010)- untuk menyebarkan uraian Ibnul Qoyyim tentang kunci kebahagiaan, maka pada kesempatan ini, kami berusaha menerjemahkannya untuk para pembaca, semoga tulisan ini bermanfaat untuk kita semua…