# Tanda Tanda Hasil Istikhoroh...^^

Bismillah …
Pertanyaan diajukan seorang ikhwan di saudi arabia kepada Lajnah Daimah Lil Buhuts al-Ilmiyyah wal Ifta’ no 8867


Pertanyaan: Sehubungan dengan shalat istikhoroh, untuk suatu pekerjaan atau kebutuhan atau suatu hal, apakah disyaratkan menghafal do’a yang ada contohnya dari Nabi Muhammad shalallahu ‘alayhi wasallam (doa istikhoroh) ataukah mungkin boleh membaca tulisan dan dibaca sesudah menunaikan shalat. bagaimana (tanda tanda) yang bisa saya ketahui atau rasakan bahwa Allah mununjukkan saya untuk melakukan perbuatan itu atau meninggalkannya? Wahai Syaikhuna yang mulia, saya berhaarp mendapatkan penjelasannya

~ Untaian Nasehat Ibnu Taimiyyah, "Carilah Ridho Allah, Bukan Ridho Makhluk"



Syaikhul Islam berkata, "Merupakan perkara yang wajib untuk diketahui bahwasanya –menurut akal sehat dan menurut agama- tidak diperbolehkan mencari keridoan para makhluq, karena dua hal:
Pertama : Hal ini adalah suatu perkara yang tidak mungkin untuk bisa dicapai sebagaimana perkataan Imam Asy-Syafi'i, رِضَا النَّاسِ غَايَةٌ لاَ تُدْرَكُ "Ridho manusia merupakan tujuan yang tidak bisa tercapai" maka hendaknya engkau mencari perkara yang baik bagimu, lazimilah perkara tersebut, dan tinggalkan yang selainnya dan janganlah engkau bersusah-susah untuk memperolehnya.
Kedua : Sesungguhnya kita diperintahkan untuk senantiasa mencari keridhoan Allah dan Rasul-Nya sebagaimana firman Allah :
[وَاللَّهُ وَرَسُولُهُ أَحَقُّ أَنْ يُرْضُوهُ} [التوبة: 62}


Allah dan Rasul-Nya yang lebih berhak untuk mereka cari keridhoan-Nya (QS 9:61)
Maka wajib bagi kita untuk takut kepada Allah, dan hendaknya kita tidak takut kepada siapapun kecuali hanya kepada Allah sebagaimana firman-Nya
[فَلَا تَخَافُوهُمْ وَخَافُونِ إِنْ كُنْتُمْ مُؤْمِنِينَ} [آل عمران: 175}
Maka janganlah kalian takut kepada mereka tapi takutlah kalian kepadaKu (QS 3:175)

^ Koreksilah Diri Kita Terlebih Dahulu ^

Jika anda sholat berjam'ah lantas tidak bisa khusyu'
maka jangan salahkan imam, dengan alasan suara sang imam buruk...,



Jika anda berkaca lantas tanpak wajah anda yang kurang rupawan
maka jangan salahkan cermin...


jika anda memiliki rambut yang kurang berkilau
maka jangan salahkan sampo yang anda pakai...


jika anda belajar lantas kurang paham apa yang disampaikan guru
maka janganlah salahkan sang guru....


jika ... , jika....

Belajarlah menyalahkan dan mengoreksi diri sendiri terlebih dahulu sebelum menyalahkan orang lain.
Para salaf menasehati agar kita tatkala melihat orang lain berusahalah untuk melihat kebaikan-kebaikan mereka,
adapun tatkala melihat diri kita sendiri maka hendaklah kita berusaha melihat kekurangan-kekurangan kita agar kita tidak tertimpa penyakit ujub, dan mengakui serta menghargai kelebihan orang lain, serta berusaha mencari udzur untuk kesalahan orang lain.


http://www.firanda.com/

**IBU SUNGGUH MULIA PERAN MU...

Bismillah... 
Agama Islam sangat memuliakan dan mengagungkan kedudukan kaum perempuan, dengan menyamakan mereka dengan kaum laki-laki dalam mayoritas hukum-hukum syariat, dalam kewajiban bertauhid kepada Allah, menyempurnakan keimanan, dalam pahala dan siksaan, serta keumuman anjuran dan larangan dalam Islam.
Allah Ta’ala berfirman,

{وَمَنْ يَعْمَلْ مِنَ الصَّالِحَاتِ مِنْ ذَكَرٍ أَوْ أُنْثَى وَهُوَ مُؤْمِنٌ فَأُولَئِكَ يَدْخُلُونَ الْجَنَّةَ وَلا يُظْلَمُونَ نَقِيرًا}

“Barangsiapa yang mengerjakan amal-amal saleh, baik laki-laki maupun perempuan sedang dia orang yang beriman, maka mereka itu akan masuk ke dalam surga dan mereka tidak dianiaya walau sedikitpun” (QS an-Nisaa’:124).

Dalam ayat lain Allah Ta’ala berfirman,

{مَنْ عَمِلَ صَالِحاً مِنْ ذَكَرٍ أَوْ أُنْثَى وَهُوَ مُؤْمِنٌ فَلَنُحْيِيَنَّهُ حَيَاةً طَيِّبَةً وَلَنَجْزِيَنَّهُمْ أَجْرَهُمْ بِأَحْسَنِ مَا كَانُوا يَعْمَلُونَ}

“Barangsiapa yang mengerjakan amal saleh, baik laki-laki maupun perempuan dalam keadaan beriman, maka sesungguhnya akan Kami berikan kepadanya kehidupan yang baik (di dunia), dan sesungguhnya akan Kami berikan balasan kepada mereka (di akhirat) dengan pahala yang lebih baik dari apa yang telah mereka kerjakan” (QS an-Nahl:97)