Jika ada yang Mencelamu...

Bila anda dicela, dihina, dan direndahkan oleh orang lain maka jangan terlalu bersedih. Sesungguhnya pencelamu sedang berbuat baik kepadamu dari dua sisi :

▸ Pertama : ia sedang menghadiahkan kebaikannya kepadamu

▸ Kedua : dgn sebab celaannya Allah menghapus dosa-dosamu

Seorang salaf berkata : Kalau aku boleh berghibah maka kedua orangtuakulah yg paling berhak untuk aku ghibahi, karena mereka berdualah yg paling berhak untuk kuserahkan kebaikanku.

Karenanya kaum syiah yg selalu mencela para sahabat sesungguhnya menguntungkan para sahabat, Allah menghendaki kebaikan terus mengalir kpd para sahabat meskipun mereka dalam liang lahad..
 
copas dari status Ustadz Firanda Andirja hafidzahullahu

- Malu Mengutarakan Cinta -

Pertanyaan:
Assalamu’alaikum
. Saya seorang pemuda yang sedang memendam cinta. Bolehkah kita memperjuangkan cinta kita terhadap wanita yang kita cintai agar dia mencintai kita, sambil berdoa kepada Allah?

Jawaban:

Wa’alaikumussalam warahmatullahi wabarakatuh

Pria yang punya perasaan mencintai wanita adalah bagian dari nikmat Allah Subhanahu wa Ta’ala (baca surat Ali Imran ayat 14). Jika Anda mencintai wanita muslimah, berakidah dan berakhlak mulia, maka boleh berdoa kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala agar wanita itu dinikahi oleh Anda. Berdoalah pada malam hari di sepertiga malam terakhir, karena waktu itu adalah waktu yang mustajab, atau kapan saja kita boleh bedoa.
Akan tetapi tidak cukup dengan doa, karena boleh jadi wanita itu sudah ada yang meminang. Maka sebaiknya segera hubungi orang tuanya agar ada kepastian, diterima ataukah tidak. Sebab dikhawatirkan wanita yang Anda senangi tersebut sudah ada yang punya. Atau ada kendala dari orang tua, yaitu Anda ditolak. Jika begitu keadaannya, maka hendaknya Anda bersabar, barangkali dia bukan jodoh Anda. Boleh jadi wanita yang Anda cintai itu tidak baik untuk Anda. Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:
Dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu. Allah mengetahui sedang kamu tidak mengetahui.”

Wallahu a’lam
.
 
Sumber: Majalah Al Mawaddah Edisi 8 Tahun ke-3 1431 H/Maret 2010

^Ku mencintamu UTUH TAK TERSENTUH^

Jika ada yang bertanya, bagaimana aku memandang perkara jodoh,
maka akan ku jawab, 
''bagiku sama saja kau menanyakan keyakinanku tentang kematian..''
 
Jodoh dan kematian adalah rahasia-Nya yang tersembunyi dalam tabir keghaiban-Nya, 
dan tersimpan dengan indah dalam tiap lembar daun di lauhul mahfuzh..

Lalu apa yang ku khawatirkan? 
Dan kenapa pula ku harus mengejar? 
Tidak, aku tak sudi.. 
Ku katakan padamu wahai para wanita perhiasan terindah dunia..
Jangan pernah mengobral murah kehormatanmu untuk hal yang kau sendiri tak yakin kehakikiannya? 
Pahamkah maksudku?
Ku tanya padamu, 
Pernahkah kau jatuh cinta? 
Ku akui, akupun juga… 
Tapi tak pantas bagi kita mengumbar rasa itu.. Rasa yg entah akan berlabuh di mana?
Lalu pikirkan, jika dia yang kau cinta, yang mengganggu tidurmu, membuatmu menangis karena rindu, ternyata bukan atau mungkin tak kan pernah menjadi pendampingmu, atau bukan kau yang dia pilih? Tak malukah? Tak malukah?
Lalu, apa masih mampu kau tatap wajah suamimu kelak dengan cinta yang seutuhnya jika ternyata dulu kau pernah menaruh separuh hatimu pada lelaki lain…
Wahai  para lelaki, tak cemburukah? Tak cemburukah? Tak cemburukah kau jika saat ini wanita yang kau pilih kelak sedang menyerahkan hatinya pada lelaki selainmu, namun ternyata kau yang akan meminangnya.
Tak sakit hatikah bila ketika bersamamu, ternyata dia tengah membandingkanmu dengan sosok lain dalam hatinya? Tak sedihkah? Tak sakitkah? Tak cemburukah? Jika kau, para lelaki, menjawab ‘ya’ maka, itu pula yang kami, wanita, rasakan..
Takkan pernah bosan ku ingatkan, bahwa yang akan berlaku tetaplah ketetapan-Nya…. Sekuat apapun usaha kalian jika tak sejalan dengan kehendak-Nya, maka tak akan pernah terjadi.. .
Lalu, buat apa kau mubazirkan waktumu? Untuk apa Kau kuras energi? Kerana apa kau habiskan airmatamu?…. untuk orang yang belum tentu menjadi milikmu? Untuk apa?
Dan ku katakan padamu. Mungkin kau yang akan memilihku belum ku cinta saat itu. Tapi ketahuilah, karena kau memilihku, kau ku cinta…
Bukankah jatuh cinta adalah sebuah proses? Akan ada sebab, akan ada hal yang membuatku jatuh cinta padamu, dan kau pun akan mencintaiku.. Dan ketika itu terjadi, semua telah terangkai dengan indah dalam kerangka kehalalan, dalam ikatan pernikahan yang disebut mitsaqan ghalizhan..
Dan tak akan pernah ada ragu ku katakan kuserahkan cintaku UTUH TAK TERSENTUH, padamu.. Hanya padamu.. ya, hanya padamu dan untukmu duhai cintaku….,

**Ternyata...Tak se-Sholihah yang Ku-Kira..**

Bismillah..

Hai anak Adam, sesungguhnya Kami telah menurunkan kepadamu pakaian untuk menutup auratmu dan pakaian indah untuk perhiasan. Dan pakaian takwa itulah yang paling baik. Yang demikian itu adalah sebahagian dari tanda-tanda kekuasaan Allah,mudah-mudahan mereka selalu ingat. [Q.S, Al-A ’raaf :26]

“Pagi yang istimewa”, batinku tadi pagi sembari mengeluarkan motor dari garasi, aku baru saja menyadari ada yang berbeda dipagi ini. Nuansa alam yang kusuka : mendung sedikit panas.Suasana yg punya nuansa tersendiri bagiku, nuansa romantis.Setiba dikampus, aku menjalani kehidupan kampus dengan ceria.Mengajar dan kuliah kali ini cukup
menyenangkan. Hmm, menjadi wanita populer memang menyenangkan. disapa banyak kalangan, diperhatian banyak
orang, dan yang pasti ini menjadi peluang agar bisa memberi lebih banyak manfaat bagi orang..
Sore menjelang petang. ” Saatnya pulang”, pikirku. Aku melangkah menuju lapangan parkir yang terletak di sudut kampus. Masih tersisa 5 motor, motorku salah satunya. Hmm, cukup sepi ternyata.
Namun tiba-tiba, aku mengernyitkan dahi dan tanganku tertahan. Ada amplop cantik berwarna biru muda terselip di
keranjang kecil motorku. Awalnya tanganku ragu untuk mengambilnya, sampai akhirnya kuyakini amplop itu tak lain adalah untukku, walau identitas pengirim tak terbaca oleh mata jeliku.Kucoba merobek tepi amplop itu, hingga kutemukan secarik kertas berwarna putih dengan tulisan besar.Deg!
Seketika mataku terbelalak, bibirku tak bergeming, tanganku berkeringat dingin, dan … ” Yaa Allah!” aku berteriak.

” Ternyata, tak sesholehah yang kukira..!”.

KASMARAN ^^

Tidak ada di dunia ini yang lebih sengsara daripada seorang pencinta..
Meskipun ia merasakan manisnya cinta..
Kamu lihat dia menangis di setiap waktu..
Karena takut berpisah atau karena rindu..
Ia menangis karena rindu akan jauhnya sang kekasih..
Namun, bila kekasihnya dekat..
Ia menangis karena takut berpisah..
Matanya selalu menghangat ketika terjadi perpisahan..
Matanya pun berkaca-kaca ketika pertemuan itu tiba..
Pelakunya memang merasakan kenikmatan..
Namun, sebenarnya..
Kasmaran itu merupakan siksa yang paling besar di hati..
(Ibnu Qayyim Al-Jauziyyah)
~¤ Hati yang paling jauh dari Allah adalah hati yang sedang kasmaran ¤~
Bencana-bencana dunia dan akhirat lebih cepat menimpa orang yang kasmaran dibandingkan cepatnya kobaran pada ranting yang kering. Sebab semakin hati itu dekat dengan cinta semu dan semakin kuat hubungan keduanya maka dia akan semakin jauh dari Allah. Jika hati menjauh dari Allah maka datanglah berbagai bencana dan berkuasalah syaitan di berbagai penjuru. {Ad Daa'wad Dawaa', 497-498}
 
http://pernak-pernikhati.blogspot.com/search?updated-max=2011-07-15T23%3A49%3A00-07%3A00&max-results=8

Saudaraku Kembalilah ..!!

Saudaraku ..
Tulisan ini kutujukan kepadamu, ya.. kepadamu yang mengharapkan Ridho Allah dan kenikmatan yang kekal di sisi-Nya, serta takut kepada siksa dan azab yang Allah Ta’ala siapkan untuk orang-orang yang bermaksiat dan kafir.

Kepadamu saudaraku, yang pernah merasakan manisnya keimanan dan nikmatnya berjalan di atas jalan yang lurus serta indahnya mendekatkan diri kepada Allah.


Kepadamu saudaraku, yang dulu bersemangat dan berpacu menuntut ilmu serta mengajak kepada kebaikan.


Kepadamu saudaraku yang dulu sering kulihat berzikir, membaca dan menghapalkan Al-Qur’an.


Apa yang terjadi pada dirimu? Kenapa engkau kini mulai menjauh dari teman-temanmu yang rajin sholat berjama’ah, cinta kepada ilmu agama, gemar mempelajari Al-Qur’an dan Hadits serta membaca buku-buku yang bermanfaat?


Kenapa aku melihat semangatmu memudar, penampilanmu juga berubah, tidak lagi seperti dulu yang berusaha mengikuti sunnah-sunnah Nabi shollallahu ‘alaihi wa sallama?


Ingatkah engkau, ketika itu engkau berhenti dari tempatmu bekerja, kenapa?!


Ketika itu engkau mengatakan, karena tidak bisa sholat berjama’ah ke mesjid!
Karena engkau takut fitnah syahwat yang selalu menggoda!
Karena engkau ingin meninggalkan nyanyian dan menggantikannya dengan mendengarkan Al Qur’an!
Karena engkau ingin menjaga ‘iffah dirimu!
Karena engkau ingin menjaga Dienmu!!
Saudaraku.. kenapa aku lihat syahwat mulai mengalahkanmu, hasrat pun membelenggumu.. wajahmu tidak pernah lagi kulihat di majelis-majelis ilmu!

^Untuk Sebuah Hati yang Tak Bisa Kujanjikan Apa-Apa^

Bismillah...
Catatan ini kuambil dari kumpulan catatan salah seorang ikhwan di FaceBook (dengan sedikit perubahan). Semoga Allah melimpahkan karunia kepadanya.

Untuk Sebuah Hati yang Tak Bisa Kujanjikan Apa-Apa

Malu jika harus bertemu dengannya dalam kondisi seperti ini.
Kondisi yang masih belum banyak berilmu.
Yang mungkin masih banyak mengecewakan dan jauh dari harapan.
Malu akan jauhnya angan dan kenyataan untuknya.

Aku terlalu malu untuk banyak berharap akan dia yang (sekarang berada) entah dimana.
Semoga saja bukan kekecewaan yang akan menggelayuti hari-harinya ketika ia telah memilihku.
Sebagai orang pilihan pelengkap tulang rusuknya sehingga kembali menjadi sempurna dan bisa beraktivitas lebih optimal lagi.
Semoga saja bukan tundukan pandangan karena fisikku tidak sesuai dengan bayangannya
Sungguh terlalu menyiksa, bahkan hanya untuk mengandai-andaikannya.

'' Reminder...''

Tatkala Abu Hurairah berada di ambang kematian, tiba-tiba beliau MENANGIS. Orang-orang bertanya: “Apa yang membuatmu menangis?” Beliau menjawab: “Jauhnya perjalanan, sedikitnya perbekalan dan banyaknya aral rintangan. Sementara tempat kembali bisa ke Jannah, bisa juga ke Naar.” [Shifaatush Shafwah, Ibnul Jauzi (I/ 694). Dikutip dari "Sudah Salafikah Akhlak Anda?" Penerbit Pustaka At-Tibyan, Solo]


Adh-Dhahhak bin Muzahim apabila datang sore hari beliau menangis. Ada orang yang bertanya: “Apa gerangan yang membuatmu menangis?” Beliau menjawab: “Aku tidak tahu, amalanku yang mana yang naik ke langit (diterima Allah) pada hari ini.” [Shifaatush Shafwah (IV/150). Dikutip dari "Sudah Salafikah Akhlak Anda?" Penerbit Pustaka At-Tibyan, Solo]


Dari al-Marruzi diriwayatkan bahwa ia berkata: “Aku pernah bertanya kepada Imam Ahmad: “Bagaimana keadaan anda pagi hari ini?” Beliau menjawab:


“Bagaimana kira-kira keadaan seorang hamba di pagi hari, di mana Rabbnya menuntut dirinya untuk melaksanakan berbagai kewajiban, Nabinya menuntut dirinya untuk menjalankan as-Sunnah, sementara dua Malaikat menuntut dirinya untuk beramal dengan benar.


Di sisi lain, jiwanya menuntut dirinya untuk MEMPERTURUTKAN HAWA NAFSU, dan Iblis MENUNTUT UNTUK MELAKUKAN PERBUATAN KEJI, sedangkan Malaikat Maut TERUS MEMANTAU DIRINYA UNTUK MENCABUT RUHNYA, sementara KELUARGANYA MENUNTUT DARINYA MENCARI NAFKAH?"


[Siyaru A'laamin Nubalaa' (XI/227). Dikutip dari "Sudah Salafikah Akhlak Anda?" Penerbit Pustaka At-Tibyan, Solo]


Wahai para hamba Allah yang sedang meniti jalan menuju Rabbnya, janganlah luasnya rahmat dan ampunan Allah menjadikan kita MERASA AMAN dari siksa dan adzab-Nya.


Janganlah kita merasa bahwa segala amalan yang kita kerjakan pasti diterima oleh-Nya, siapakah yang bisa menjamin itu semua?


Ketahuilah bahwa: “Rusaknya hati adalah karena MERASA AMAN (dari adzab Allah)....”


(Dikutip dari Al Fawaid, Ibnul Qayyim al-Jauziyah, penerbit Pustaka Al-Kautsar, Jakarta)


Semoga Allah Ta'ala mengampuni hamba-Nya yang dha'if ini...

http://pernak-pernikhati.blogspot.com/2011/08/reminder.html?showComment=1316138318028#c7126705753438907792

~* Cinta Istri Tanpa Syarat*~

Eko Pratomo Suyatno, siapa yang tidak kenal lelaki bersahaja ini? Namanya sering muncul di koran, televisi, di buku-buku investasi dan keuangan. Dialah salah seorang dibalik kemajuan industri reksadana di Indonesia dan juga seorang pemimpin dari sebuah perusahaan investasi reksadana besar di negeri ini.
Dalam posisinya seperti sekarang ini, boleh jadi kita beranggapan bahwa pria ini pasti super sibuk dengan segudang jadwal padat. Tapi dalam note ini saya tidak akan menyoroti kesuksesan beliau sebagai eksekutif. Namun, ada sisi kesehariannya yang luar biasa!!!!
Usianya sudah tidak muda lagi, 60 tahun. Orang bilang sudah senja bahkan sudah mendekati malam, tapi Pak Suyatno masih bersemangat merawat istrinya yang sedang sakit. Mereka menikah sudah lebih 32 tahun. Dikaruniai 4 orang anak.

Dari isinilah awal cobaan itu menerpa, saat istrinya melahirkan anak yang ke empat. tiba-tiba kakinya lumpuh dan tidak bisa digerakkan. Hal itu terjadi selama 2 tahun, menginjak tahun ke tiga seluruh tubuhnya menjadi lemah bahkan terasa tidak bertulang, lidahnyapun sudah tidak bisa digerakkan lagi.
Setiap hari sebelum berangkat kerja Pak Suyatno sendirian memandikan, membersihkan kotoran, menyuapi dan mengangkat istrinya ke tempat tidur. Dia letakkan istrinya di depan TV agar istrinya tidak merasa kesepian. Walau istrinya sudah tidak dapat bicara tapi selalu terlihat senyum. Untunglah tempat berkantor Pak Suyatno tidak terlalu jauh dari kediamannya, sehingga siang hari dapat pulang untuk menyuapi istrinya makan siang.

^Karena Ku Tahu, Agamaku Hanya Akan Sempurna Bersamamu^

Oleh : Annisa Azka Abiyyah

Bismillaah…

Mengajak untuk menanti jodoh dengan sabar
Karena ku tahu, agamaku hanya akan sempurna bersamamu…
Tapi, masih tetap sempurnahkah agamaku, jika tak ada lagi ketaqwaan disana?

Cinta, siapa di dunia ini yang tak pernah merasakannya?
Kami pernah…
Kami yakin dia juga pernah…
Kau juga pernah…
Merekapun juga pernah…

:: Inilah Cinta ::
Begitu banyak defenisi tentang cinta. Tidak ingin mengajarimu tentang pengertian cinta. Terserah, seperti apa ingin kau defenisikan cinta.Karena, kami sendiripun  tidak dapat mendefenisikannya, hanya dapat merasakan…
Ketika kami dapati sepasang suami istri, pada pusat pembelanjaan. Membawa tiga orang anak-anaknya yang begitu lucu. Senang dengan cara orang tuanya yang menutup tubuh anak-anaknya  dengan pakaian yang begitu syar’i. Kagum. Kamipun ingin cinta seperti itu…
Atau ketika mendengar cerita tentang kegigihan sepasang suami istri dalam mempertahankan cinta murninya yang berlandaskan kecintaan pada Allah, keimanan yang begitu besar. Maka kami juga ingin cinta seperti itu…
Kami ingin, dan selalu ingin. Bahkan mungkin tak perlu kau tanya lagi seberapa besar keinginan kami…

~ Bersamamu Aku Tak Ingin Terluka~

“..tangisan itu ada dan lelaki tetaplah sosok berperasa. Hanya saja, ia lebih berani untuk tidak membulirkan air matanya di hadapan kalian. Kerapkali tetesan bening itu tersembunyi di balik raut mukanya. Kerapkali, air mata itu tertumpah di sepertiga malam terakhir saat sujud di hadapan Ar-Rahman…”

***
Sepertinya pena kami tak akan jemu menulis hal-hal yang berkaitan dengan kaum kalian, wahai wanita. Kami harap kalian pun tak akan jemu menelusuri kalimat-kalimat kami. Dengan apa yang akan kami bicarakan, kami tak berharap agar kalian menjadi sosok yang sempurna. Tetapi, dengan anugerah Allah yang ada pada kalian, kami begitu ingin agar kalian mendekati kesempurnaan itu.

Malam Itu
Pernah suatu malam, kami menghadiri acara makan malam sebuah keluarga. Makanan istimewa tengah terhidang di meja makan. Ini adalah suasana penuh kehangatan dan canda.
Tiba-tiba seorang wanita berteriak memarahi seorang laki-laki yang merupakan suaminya. Suara wanita itu bernada tinggi dan lebih tepatnya disebut sebagai bentakan. Hanya karena  kekeliruan yang amat sepele, wanita itu mempermalukan dan mencaci suaminya habis-habisan.

Begitu kasihan sang suami. Di hadapan kami sebagai tamu, ia mendapat “menu istimewa”. Bukan panah asmara yang tertancap lembut di hatinya tetapi sebuah tusukan jarum panas, tajam nan pedas. Oleh sang istri, bukan sekali atau dua kali ia dipermalukan tapi begitu sering.
Walaupun episode pernikahan kami belum menapaki jenjang pernikahan, kami bisa merasakan sakitnya hati yang tersayat lisan-lisan berduri tajam seperti itu. Ah, bagitu sedih terasa.

Inikah yang dinamakan kesetiaan cinta seorang istri?
Inikah yang dinamakan ketaatan kepada suami?
Dimanakah dawai-dawai cinta yang terdengar syahdu di awal-awal pernikahan itu?
Wahai wanita, kenapa lisan-lisan kalian kerap kali menjelma menjadi silet tajam yang mengiris dan mencabik hati?
Wanita manakah yang kalian teladani dalam adegan seperti ini?

^ UTUH TAK TERSENTUH...^

Jika ada yang bertanya, bagaimana aku memandang perkara jodoh, maka akan ku jawab, bagiku sama saja kau menanyakan keyakinanku tentang kematian..

Jodoh dan kematian adalah rahasia-Nya yang tersembunyi dalam tabir keghaiban-Nya, dan tersimpan dengan indah dalam tiap lembar daun di lauhul mahfuzh..

Lalu apa yang ku khawatirkan? Dan kenapa pula ku harus mengejar? Tidak, aku tak sudi.. Ku katakan padamu wahai para wanita perhiasan terindah dunia..

Jangan pernah mengobral murah kehormatanmu untuk hal yang kau sendiri tak yakin kehakikiannya? Pahamkah maksudku?

Ku tanya padamu, pernahkah kau jatuh cinta? Ku akui, akupun juga… Tapi tak pantas bagi kita mengumbar rasa itu.. Rasa yg entah akan berlabuh di mana?