Oleh Ustadz Abdullah Taslim
Oleh : Ummu Yusuf Jasmin Naro
Saudariku wahai muslimah, ketahuilah bahwa menghiasi diri dengan keindahan ilmu berupa bagusnya budi pekerti, akhlak yang baik dengan selalu bersikap tenang, berwibawa, khusyu`, tawadhu`, dan senantiasa bersikap istiqomah secara lahir maupun batin, serta tidak melakukan segala yang bisa merusaknya adalah suatu perkara yang sangat penting, bahkan tidak kalah pentingnya dengan ketika kita belajar ilmu-ilmu aqidah, ilmu hadits dan selainnya.
Imam Ibnu Sirrin berkata :” Dulu para ulama mempelajari budi pekerti sebagaimana mereka mempelajari ilmu”.
Maka hendaknya seorang thalibil `ilmi memberikan perhatiannya pada perbaikan akhlak sebagaimana perhatiannya pada ilmu. Karena hal inilah yang sering sekali terlupakan. Bahwa seseorang tersibukkan dengan ilmu, namun lupa akan kewajibannya dalam memperbaiki akhlak. Tidaklah cukup kebaikan agama tanpa kebaikan akhlak. Sebagaimana yang disabdakan Rasulullah bahwa “kebaikan akhlak itu mengiringi segala sesuatu”
Read More
Abu Al-Jauzaa' :, 04 November 2008
salafiyunpad.wordpress.com
Artikel ini merupakan transkrip dari rekaman ceramah yang disampaikan dengan penuh keharuan dan sangat menggetarkan hati, oleh Al Ustadz Dzulqarnain Al Makassari. Semoga nasihat beliau bermanfaat
Al Ustadz Dzulqornain berkata:
Wahai hamba Allah, kaum Muslimin, ketahuilah sesungguhnya Allah Subhanahu wata’ala menciptakan makhluk supaya mereka mengenal Allah Subhanahu wata’ala dan menyembah-Nya dan supaya mereka takut kepada-Nya. Dan Allah Subhanahu wata’ala telah menggambarkan tentang pedihnya siksaan-Nya dan dahsyatnya api Neraka-Nya di dalam Al Quranul karim dengan pensifatan yang sedemikian banyak dan pengulangan yang beraneka ragam. Seluruh hal tersebut Allah Subhanahu wata’ala sifatkan tentang api Neraka dan apa yang Allah Subhanahu wata’ala siapkan berupa siksaan dan kepedihan dan yang terkandung di dalamnya berupa makanan dari zaqqum, addhori’, air yang mendidih, belenggu, dan rantai yang membuat getar hati orang-orang beriman yang takut kepada Allah Subhanahu wata’ala yang maha perkasa lagi maha kuat. Dan membuat getar hati para hamba yang menyadari dirinya bahwa dia akan berdiri di depan Allah Subhanahu wata’ala yang maha perkasa.
Read More
Apakah anda sebagai tempat yang tenang bagi suamimu? Dia merasa tenang untuk datang kepada anda setelah pergi dan berpisah, penat, capek dan lelah? Atau anda menghindarkan diri untuk menemaninya, dan sangat berat bagi anda untuk ikut menanggung kegalauan perasaannya ?
Sesungguhnya keberadaan anda sebagai tempat yang tenang bagi suami, mengingatkan anda agar bisa sebagai tempat istirahat baginya dalam segala sisi; menebarkan ketenangan dirumah, menyiapkan makanannya dan membersihkan rumahnya, sehingga dia tidaklah mendengarkan kecuali kebaikan. Dan matanya tidak melihat pada diri anda kecuali kebaikan. Jika anda menginginkan suami yang bisa menyejukkan mata anda, maka jadilah penyejuk mata baginya.
Muroja’ah: Ust Aris Munandar
Kebahagiaan ini lahir dari istri yang apabila suami memandangnya, membuat suami bertambah kuat jalinan perasaannya. Wajah istri adalah keteduhan, telaga yang memberi kesejukan ketika suami mengalami kegerahan. Lalu apakah yang ada pada diri seorang istri, sehingga ketika suami memandangnya semakin besar rasa sayangnya? Konon, seorang laki-laki akan mudah terkesan oleh kecantikan wajah. Sempurnalah kebahagiaan seorang laki-laki jika ia memiliki istri yang berwajah memikat.
Oleh: Ustadz Abu Al-Jauzaa’ Al-Atsariy
Jika kita baca ilmu pengetahuan kontemporer, khususnya di bidang biologi dan kesehatan, akan didapatkan beberapa teori yang mencoba menjawab permasalahan di atas. Namun, tahukah Anda bahwa Allah dan Rasul-Nya shallallaahu ‘alaihi wa sallam telah menjelaskan jawaban atas pertanyaan di atas ? Saya ajak Anda – para Pembaca budiman – untuk memperhatikan beberapa hadits berikut :
1. Hadits Tsauban radliyallaahu ‘anhu.
Ada seorang Yahudi yang datang kepada Nabi shallallaahu ‘alaihi wa sallam untuk bertanya tentang permasalahan anak. Maka beliau shallallaahu ‘alaihi wa sallam menjawab :
Read More
SYEIKH IBNU BAZ Rahimahulloh Ta’ala DALAM KELUARGA
Segala puji hanya milik Alloh Rabb semesta alam, Sholawat serta salam selalu tercurah pada Nabi kita Muhammad Sholallohu alaihi wa sallam, keluarga beliau, seluruh para sahabat dan orang-orang yang mengikuti mereka dengan baik hingga hari kiamat.
Semoga Alloh merahmati Imam Ibnu baz dengan keluasan rahmatNya dan menempatkannya pada surgaNya yang luas. Beliau adalah salah satu orang yang memiliki keistimewaan dengan sifat-sifat yang terpuji, perangai yang mulia, akhlak yang indah, tindak-tanduk yang baik, dan perasaan rendah hati yang besar. Beliau juga adalah salah satu orang yang patut untuk diikuti dalam adab, ilmu, akhlak dan sifatnya. Petunjuk beliau terbangun di atas kitabullah dan sunnah Rasul yang mulia. Terlebih lagi dalam hal kezuhudan, ibadah, amanah, kejujuran, penyandaran dan ketundukkan diri kepada Alloh. Juga dalam hal perasaan takut beliau kepada Alloh, kemurnian hatinya, kedermawanannya, baiknya pergaulan, cara dalam mengikuti sunnah Para salafusholih dan banyaknya ibadah beliau. Maka semoga Alloh merahmati beliau dan menjadikan surga firdaus menjadi tempat kembali beliau.
Read More
Bismillah...
Segala puji bagi Allah Ta’ala atas segala macam nikmat yang telah diberikan-Nya. Dan shalawat dan salam kepada Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam beserta keluarga, para sahabatnya dan pengikutnya hingga akhir zaman.
Tulisan ini ana rangkum dari beberapa sumber...smoga bermanfaat buat kita...
Setiap insan yang beriman tentu menginginkan untuk mendapatkan pasangan hidup yang shalih/ shalihah. Karena keshalihan suami istri adalah modal dasar yang tidak bisa ditawar dalam menciptakan rumah tangga yang kata orang, sakinah, mawaddah wa rahmah, ini tidak keliru sebab realita memang membuktikan demikian.
Berikut ini beberapa tipe lelaki yang harus dijauhi dalam memilih pasangan hidup kelak...begitu pula bagaimana tipe-tipe wanita yang harus dijauhi oleh laki-laki dalam memilih calon istri sehingga sebagai seorang wanita kita akan berusaha untuk tidak menjadi seorang wanita yang dijauhi.. wal'iyadzubillah...
-----------------Tipe Laki-laki seperti apa yang harus dijauhi oleh wanita??------------------
Oleh : Nur Laela Ummu Hannan
Ijinkanlah saya berbagi dalam goresan tulisan ini...
jika menurut teman-teman, baik...maka ambillah...
dan jika menurut teman-teman, buruk...maka tinggalkanlah....
saudariku...muslimah...
wanita muslimah…laksana bunga….yang menawan…
wanita muslimah yang sholehah….bagaikan sebuah perhiasan yang tiada ternilai harganya….
Begitu indah…
begitu berkilau...
begitu menentramkan...
Imam Ibnu Qayyim mengatakan, "Tidak ada batasan cinta yang lebih jelas daripada kata cinta itu sendiri; memba-tasinya justru hanya akan menambah kabur dan kering maknanya. Maka ba-tasan dan penjelasan cinta tersebut tidak bisa dilukiskan hakikatnya secara jelas, kecuali dengan kata cinta itu sendiri.
Kebanyakan orang hanya membe-rikan penjelasan dalam hal sebab-musabab, konsekuensi, tanda-tanda, penguat-penguat dan buah dari cinta serta hukum-hukumnya. Maka batasan dan gambaran cinta yang mereka berikan berputar pada enam hal di atas walaupun masing-masing berbeda dalam pendefinisiannya, tergantung kepada pengetahuan,kedudukan, keadaan dan penguasaannya terhadap masalah ini. (Madarijus-Salikin 3/11)
Beberapa definisi cinta:
Penulis: Ummu ‘Affan Nafisah bintu Abi Salim'
Sakinah, Mutiara Kata, 12 - Februari - 2004, 00:38:36
Berikut ini adalah nasihat berharga yang ditinggalkan oleh seorang ‘alim yang mulia yang kini telah tiada. Keharuman ilmunya yang semerbak tetap dinikmati oleh para penuntut ilmu yang ingin meraup faidah darinya, Asy-Syaikh Abdul ‘Aziz bin Abdullah bin Baz, semoga Allah merahmatinya
Kuwasiatkan bagi seluruh kaum muslimin untuk bertakwa kepada Allah subhanahu wa ta'ala dan mempelajari agama di berbagai madrasah ataupun tempat menuntut ilmu agama lainnya, dan hendaknya mereka bertanya kepada ulama mengenai hukum-hukum agama yang masih menjadi permasalahan bagi mereka, karena Allah ta’ala berfirman:
“Dan bertanyalah kepada orang-orang yang berilmu, jika kalian tidak mengetahui.” (Al-Anbiya: 7)